PENGUMUMAN
Ingin bergabung bersama On-R? Dan ingin mencari pengalaman tentang dunia Islam di On-R? Gabung aja di On-R. Caranya kirim tulisan kenapa kamu ingin bergabung di On-R.
Format tulisan: nama, kelas, tulisan kamu, plus foto kamu.
Kirim ke: buletinonr@gmail.com atau buletin_onr@yhoo.co.id
Ingin tahu lebih lanjut lihat di blog On-R: http://www.buletin-onr.blogspot.com
Syarat/klasifikasi:
1. Siswi kelas 7/8
2. Memakai kerudung
3. Kreatif
4. Loyalitas (penuh pengorbanan)
5. Ingin mengakaji Islam bersama On-R
6. Ikhlas
Ket: batas waktu pendaftaran sampai tanggal 6 Juni 2009.
Pengumuman selanjutnya di On-R edisi 10.
Contoh Format Tulisan:
Nama : Nadiah Abidin
Kelas: 7.1
Saya ingin bergabung ke On-R, karena..........
By: Redaksi
Ingin bergabung bersama On-R? Dan ingin mencari pengalaman tentang dunia Islam di On-R? Gabung aja di On-R. Caranya kirim tulisan kenapa kamu ingin bergabung di On-R.
Format tulisan: nama, kelas, tulisan kamu, plus foto kamu.
Kirim ke: buletinonr@gmail.com atau buletin_onr@yhoo.co.id
Ingin tahu lebih lanjut lihat di blog On-R: http://www.buletin-onr.blogspot.com
Syarat/klasifikasi:
1. Siswi kelas 7/8
2. Memakai kerudung
3. Kreatif
4. Loyalitas (penuh pengorbanan)
5. Ingin mengakaji Islam bersama On-R
6. Ikhlas
Ket: batas waktu pendaftaran sampai tanggal 6 Juni 2009.
Pengumuman selanjutnya di On-R edisi 10.
Contoh Format Tulisan:
Nama : Nadiah Abidin
Kelas: 7.1
Saya ingin bergabung ke On-R, karena..........
By: Redaksi
-MNH- 9.1
Asslamu’alaikum…kak,,mksh byk,ya,kak,usul q yg kmrn udh d muAdh..Owya,wrna buletin’y udh bgus,tuh,kak gak ush dganti lgy…Hehe…
Walaikumussalam. Sama-sama. Kayak kalo ga diganti nanti banyak yang protes deh. He..he..he..
Hari W. 7.4
Kok kurang menatrik ya kak.
Mungkin untuk Hari yang baru kelas 7 kurang menarik. Tapi, sebenarnya ini penting lho buat Hari juga. Karma edisi 08/April itu ada tips menghadapi UN. Khan nanti Hari juga akan mnghadapi UN juga. Bukan begitu bukan?!
Dea 9.4
Assalamu’alaikum On-R, gmana kLu hlm On-R’nya ada hlm yg muat jdi cntik dgn cra Islam & dalam Islam itu dandan itu dibolehin ga?
Walaikumussalam. Ok de.. kita tampung dulu ya! Tapi sepertinya menarik tuh.
Luthfi 9.2
Assalamu’alaikum_on-R
On-R WArna.a jgn it2 ja dnkz, skali2 warna.a yg cerah dnkz_ slam wat ank2 J-ROKSTARS sluruh dwa- jrockstar??? 1 spirit!!!
Walaikumussalam Luthfi. Thanks atas kritikannya. One spirit juga ya!
Asslamu’alaikum…kak,,mksh byk,ya,kak,usul q yg kmrn udh d muAdh..Owya,wrna buletin’y udh bgus,tuh,kak gak ush dganti lgy…Hehe…
Walaikumussalam. Sama-sama. Kayak kalo ga diganti nanti banyak yang protes deh. He..he..he..
Hari W. 7.4
Kok kurang menatrik ya kak.
Mungkin untuk Hari yang baru kelas 7 kurang menarik. Tapi, sebenarnya ini penting lho buat Hari juga. Karma edisi 08/April itu ada tips menghadapi UN. Khan nanti Hari juga akan mnghadapi UN juga. Bukan begitu bukan?!
Dea 9.4
Assalamu’alaikum On-R, gmana kLu hlm On-R’nya ada hlm yg muat jdi cntik dgn cra Islam & dalam Islam itu dandan itu dibolehin ga?
Walaikumussalam. Ok de.. kita tampung dulu ya! Tapi sepertinya menarik tuh.
Luthfi 9.2
Assalamu’alaikum_on-R
On-R WArna.a jgn it2 ja dnkz, skali2 warna.a yg cerah dnkz_ slam wat ank2 J-ROKSTARS sluruh dwa- jrockstar??? 1 spirit!!!
Walaikumussalam Luthfi. Thanks atas kritikannya. One spirit juga ya!
Alia 7.3
Aslm.wr.wb. kak, saya mau Tanya sebenarnya dlm Islam apa kt boleh mengikuti gaya org2 barat? Trimakasih! Wassalam.
Dalam sebuah hadis riwayat Abu Daud, Rasulullah saw. jelas melarang umatnya berperilaku seperti orang kafir. “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia tergolong di dalam kaum itu.”(HR Abu Daud).
Jadi, Islam benar-benar tidak memperbolehkan kaum muslimin mengikuti atau bertingkah laku/bergaya seperti orang Barat. Kenapa? Alasannya karena pada dasarnya orang-orang Barat memiliki aqidah/keyakinan dan pemikiran yang berbeda dengan Islam.
Sebagai contoh, Islam melarang/mengharamkan untuk mendekati zinah seperti pacaran atau mengharamkan judi, meminum minuman beralkohol, dsb. Tapi, orang Barat memiliki gaya tersendiri yang memperbolehkan pacaran sampai freesex, MBA, Narkoba, Aborsi –mengugurkan kandungan dengan maksud membunuh bayi karena hasil hubungan terlarang –, clubing/diskotik, minum alkohol, dsb. Inilah genereasi muda Islam terpuruk yang terjadi saat ini atau disebut lost ganeration.
Hal inilah yang dipandang Islam bahwa gaya hidup orang Barat yang Sekuler (memisahkan agama dari kehidupan) dan liberal (bebas) bertentangan dengan Islam, baik dari Aqidah maupun pemikirannya. Kecuali dalam bidang teknologi, kita boleh mengikutinya. Karena teknologi tidak mempengaruhi Aqidah atau pemikiran kita. Seperti, bagaimana caranya teknologi komputer, HP, kamera digital, dsb. Ini bisa kita tiru. Jadi, kita bisa mengikutinya karena bisa kita jadikan sebagai keahlian kita dan juga kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
Satu hal yang terpenting adalah bagaiaman caranya supaya kita tidak dirasuki oleh pemikiran dan gaya orang Barat. Caranya yaitu mengaji atau mengkaji Islam secara mendalam, seperti belajar bagaimana Islam mengatur sistem pergaulan manusia atau bagaimana batasan aurat wanita dan aurat laki-laki, dsb. Selain itu, kita juga harus dekat dengan Allah yaitu selalu sholat lima waktu tidak ketinggalan, menambah shalat sunnah, dan berdoa. Karena hanya kepada Allah-lah kita mendapat perlindungan. Wallahu’alam bish-shawab
Aslm.wr.wb. kak, saya mau Tanya sebenarnya dlm Islam apa kt boleh mengikuti gaya org2 barat? Trimakasih! Wassalam.
Dalam sebuah hadis riwayat Abu Daud, Rasulullah saw. jelas melarang umatnya berperilaku seperti orang kafir. “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia tergolong di dalam kaum itu.”(HR Abu Daud).
Jadi, Islam benar-benar tidak memperbolehkan kaum muslimin mengikuti atau bertingkah laku/bergaya seperti orang Barat. Kenapa? Alasannya karena pada dasarnya orang-orang Barat memiliki aqidah/keyakinan dan pemikiran yang berbeda dengan Islam.
Sebagai contoh, Islam melarang/mengharamkan untuk mendekati zinah seperti pacaran atau mengharamkan judi, meminum minuman beralkohol, dsb. Tapi, orang Barat memiliki gaya tersendiri yang memperbolehkan pacaran sampai freesex, MBA, Narkoba, Aborsi –mengugurkan kandungan dengan maksud membunuh bayi karena hasil hubungan terlarang –, clubing/diskotik, minum alkohol, dsb. Inilah genereasi muda Islam terpuruk yang terjadi saat ini atau disebut lost ganeration.
Hal inilah yang dipandang Islam bahwa gaya hidup orang Barat yang Sekuler (memisahkan agama dari kehidupan) dan liberal (bebas) bertentangan dengan Islam, baik dari Aqidah maupun pemikirannya. Kecuali dalam bidang teknologi, kita boleh mengikutinya. Karena teknologi tidak mempengaruhi Aqidah atau pemikiran kita. Seperti, bagaimana caranya teknologi komputer, HP, kamera digital, dsb. Ini bisa kita tiru. Jadi, kita bisa mengikutinya karena bisa kita jadikan sebagai keahlian kita dan juga kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
Satu hal yang terpenting adalah bagaiaman caranya supaya kita tidak dirasuki oleh pemikiran dan gaya orang Barat. Caranya yaitu mengaji atau mengkaji Islam secara mendalam, seperti belajar bagaimana Islam mengatur sistem pergaulan manusia atau bagaimana batasan aurat wanita dan aurat laki-laki, dsb. Selain itu, kita juga harus dekat dengan Allah yaitu selalu sholat lima waktu tidak ketinggalan, menambah shalat sunnah, dan berdoa. Karena hanya kepada Allah-lah kita mendapat perlindungan. Wallahu’alam bish-shawab
Silvihie 9.2
owY Q PnyA TeBaX”an n!Eh… HeWan-hewAn apH yg hruF’ CuMa saTu…??? JwbAnNya ===>>> G aJah… HehEhe…
Fery “PM”
Tebak ya buah2…Pa yg tajam se(buah)? paku ha…
Ka gimana si cara ngatasin jerawat?
As…Oh ya ka aku sneng bnget karma sekarang on’r dah da warna2nya juga lebih lengkap.
Indah N.S. 7.2
Huy tmnd2 aq pnya tbk2an nwih=> k’lo nenek2 jatoh dri MONAZ masuk’a kemana hyo tebaak??? Jawaban’a=> Mzuk BERITA
Ayue 7.1
Tbak”an: -keb0 pa yg capek bgd? Jwb: KE B0g0r jlan kaki dri Jakarta.
-kentang pa yg paling dingin? Jwbb: KENTANGkuban perahu mlem” gag pke bju…
Anggun 7.4
TeBk y UaPz >> Ne6aRa aP y9 doYan.Y mInUm.? AuSs…TraLia
DaUn aP y6 tDk Leh dsnTh.? Daun Touch Me.!!!
Wawa 7.5
...nIey tebak yaw… apha bunyI’a ne”k naIk mtr ngebUt dLm htgan 1km/jam…?...jwbn Ek,, k pek, k pek,, cz kuLit ne”k’a khan kena angina…
Amy F. 7.3
Tbak ni ya=> Smakin dilihat smakin jauh, pa jwbn’a? Answer: Daun Telinga.
Nunung 7.3
Teb4k nich Dimkn enk dilht lcu apa tebak: ketoprak…
Wahyuni 7.8
T3bak nich yach!! Daun pha yg gx boleh disentuh? Jwban’a “daun Touch me”!! oya da lg, Apa bahada malaysain’a “mari Berbaris”? jwbn’a Mari nenghentak hentak bumi.
Mifta. N 9.7
~nEgara Aph iianQ dA Dp0m bnsin n RuAng tggU dokter??! ~jwBn na~ D’Laran mer0kok.
Bintang LauT phA iianQ pl6 tUa??! JwBn na=> Udang,,c0z udh kcil b0ngk0k,,pke jGgot lagi.
~seTan_setaN apH iianQ r0mantiz.~ jwBan na setan…gkaii bun9a mawar.
~tahU aph yg plg beSar?!~jwBNna=tAhu Isii sumedan9.
Jadilah orang yang tetap TEGUH dikala yang lain RUNTUH
Tetap TUNDUK dikala yang lain ANGKUH
Tetap SABAR dikala yang lain INGKAR
Dan tetap TEGAR dikala yang lain TERLEMPAR
Keep Istiqamah
By @ ===>>> s!LvH!e 9.2 <<<===@
Persahabatan
Jadilah penghibur hati
Disaat sahabat kita ada yang terluka
Jadilah penenang jiwa
ketika ada sahabat sahabat kita yang kecewa
Jadilah pembangkit keyakinan
Disaat sahabat kita dalam keraguan
Jadilah jalan kebahagian
Disaat sahabat kita mendapat kegelisahaan
Dan jadilah cahaya harapan
Disaat sahabat kita berada di dalam kegelapan
By @ ===>>> s!LvH!e 9.2 <<<===@
owY Q PnyA TeBaX”an n!Eh… HeWan-hewAn apH yg hruF’ CuMa saTu…??? JwbAnNya ===>>> G aJah… HehEhe…
Fery “PM”
Tebak ya buah2…Pa yg tajam se(buah)? paku ha…
Ka gimana si cara ngatasin jerawat?
As…Oh ya ka aku sneng bnget karma sekarang on’r dah da warna2nya juga lebih lengkap.
Indah N.S. 7.2
Huy tmnd2 aq pnya tbk2an nwih=> k’lo nenek2 jatoh dri MONAZ masuk’a kemana hyo tebaak??? Jawaban’a=> Mzuk BERITA
Ayue 7.1
Tbak”an: -keb0 pa yg capek bgd? Jwb: KE B0g0r jlan kaki dri Jakarta.
-kentang pa yg paling dingin? Jwbb: KENTANGkuban perahu mlem” gag pke bju…
Anggun 7.4
TeBk y UaPz >> Ne6aRa aP y9 doYan.Y mInUm.? AuSs…TraLia
DaUn aP y6 tDk Leh dsnTh.? Daun Touch Me.!!!
Wawa 7.5
...nIey tebak yaw… apha bunyI’a ne”k naIk mtr ngebUt dLm htgan 1km/jam…?...jwbn Ek,, k pek, k pek,, cz kuLit ne”k’a khan kena angina…
Amy F. 7.3
Tbak ni ya=> Smakin dilihat smakin jauh, pa jwbn’a? Answer: Daun Telinga.
Nunung 7.3
Teb4k nich Dimkn enk dilht lcu apa tebak: ketoprak…
Wahyuni 7.8
T3bak nich yach!! Daun pha yg gx boleh disentuh? Jwban’a “daun Touch me”!! oya da lg, Apa bahada malaysain’a “mari Berbaris”? jwbn’a Mari nenghentak hentak bumi.
Mifta. N 9.7
~nEgara Aph iianQ dA Dp0m bnsin n RuAng tggU dokter??! ~jwBn na~ D’Laran mer0kok.
Bintang LauT phA iianQ pl6 tUa??! JwBn na=> Udang,,c0z udh kcil b0ngk0k,,pke jGgot lagi.
~seTan_setaN apH iianQ r0mantiz.~ jwBan na setan…gkaii bun9a mawar.
~tahU aph yg plg beSar?!~jwBNna=tAhu Isii sumedan9.
Jadilah orang yang tetap TEGUH dikala yang lain RUNTUH
Tetap TUNDUK dikala yang lain ANGKUH
Tetap SABAR dikala yang lain INGKAR
Dan tetap TEGAR dikala yang lain TERLEMPAR
Keep Istiqamah
By @ ===>>> s!LvH!e 9.2 <<<===@
Persahabatan
Jadilah penghibur hati
Disaat sahabat kita ada yang terluka
Jadilah penenang jiwa
ketika ada sahabat sahabat kita yang kecewa
Jadilah pembangkit keyakinan
Disaat sahabat kita dalam keraguan
Jadilah jalan kebahagian
Disaat sahabat kita mendapat kegelisahaan
Dan jadilah cahaya harapan
Disaat sahabat kita berada di dalam kegelapan
By @ ===>>> s!LvH!e 9.2 <<<===@
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan lebih dari satu miliar orang menderita kelaparan kronis, dan jumlah orang lapar terus eningkat. Dalam pertemuan Majelis Umat PBB yang diadakan pada hari Senin (6/4) di New York, pelapor PBB tentang hak untuk pangan dan hak asasi manusia internasional, Oliver De Hatr mengatakan bahwa setiap enam detik seorang anak meninggal dunia karena kekurangan makanan.
De HAtr mendesak masyarakat internasional mengubah system yang ada sekarang mulai dari asasnya, bekerja untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan di sector pertanian, dan menyediakan kondisi yang lebih baik untuk pekerja di daerah pedesaan, serta penyediaan strategi nasional melawan kelaparan. [mediaumat.com]
De HAtr mendesak masyarakat internasional mengubah system yang ada sekarang mulai dari asasnya, bekerja untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan di sector pertanian, dan menyediakan kondisi yang lebih baik untuk pekerja di daerah pedesaan, serta penyediaan strategi nasional melawan kelaparan. [mediaumat.com]
TUKANG KAYU DAN RUMAHNYA
Seorang tukang kayu yang sudah lanjut usia tua pengen pensiun dari kerjaannya di sebuah perusahaan konstruksi. Walau harus kehilangan penghasilan bulanan untuk menghidupi keluarganya, keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah, ingin beristirahat, dan ingin menikmati sisa hari tuanya bersama istri dan keluarganya. Pemilik peusahaan ngerasa sedih harus kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Sebagai permintaan terakhir, pemilik perusahaan itu minta dibuatkan sebuah rumah untuk dirinya.
Tukang kayu itu menyetujui permintaan pribadi majikannya dengan terpaksa karena udah pengen segera berhenti. Walhasil, kerjanya jadi setengah hati. Dengan perasaan malas dan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek ini. Udah gitu, ia juga pake bahan-bahan dengan kualitas yang sangat rendah. Akhirnya beres juga rumah yang diminta walau kualitasnya kuarang memuaskan.
Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia ngasih sebuah kunci rumah yang dimintanya, ia ngasih sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. ”Ini adalah rumahmu. Hadiah dari kami,” katanya. Betapa kagetnya si tukang kayu. Rasa malu dan menyesal menghinggapi dirinya. Kalo saja ia tahu bahwa rumah yang dibangunnya itu untuk dirinya, pasti bakal dikerahkan segala daya upayanya untuk ngasih yang terbaik. Tapi apa mau dikata, kini ia mesti tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.
Pren, kaya gitulah gambaran kehidupan kita. Terkadang kita bingung, untuk apa hidup ini. Dalam kebingungan, kita lebih milih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang terbaik untuk mengisi hidup. Bahkan untuk urusan ibadah dan ketaatan kepada Allah Swt. pun kita anggap rutinitas. Pada akhir perjalanan kita dibuat kaget saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri. Allah swt. berfirman: Tiap-tiap diri bertangung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. (QS. Al-Mudatsir [74]: 38)
Karenanya, pastikan tujuan hidup kita untuk meraih ridho Allah Swt. seoptimal mungkin. Percantik perjalanan hidup kita dengan aturan hidup Islam. Karena nasib kita di akhirat nanti adalah proyek yang kita kerjakan sendiri selama di dunia muali dari saat ini. Keep on spirit![] (Buletin: BUKAMATA)
Seorang tukang kayu yang sudah lanjut usia tua pengen pensiun dari kerjaannya di sebuah perusahaan konstruksi. Walau harus kehilangan penghasilan bulanan untuk menghidupi keluarganya, keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah, ingin beristirahat, dan ingin menikmati sisa hari tuanya bersama istri dan keluarganya. Pemilik peusahaan ngerasa sedih harus kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Sebagai permintaan terakhir, pemilik perusahaan itu minta dibuatkan sebuah rumah untuk dirinya.
Tukang kayu itu menyetujui permintaan pribadi majikannya dengan terpaksa karena udah pengen segera berhenti. Walhasil, kerjanya jadi setengah hati. Dengan perasaan malas dan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek ini. Udah gitu, ia juga pake bahan-bahan dengan kualitas yang sangat rendah. Akhirnya beres juga rumah yang diminta walau kualitasnya kuarang memuaskan.
Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia ngasih sebuah kunci rumah yang dimintanya, ia ngasih sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. ”Ini adalah rumahmu. Hadiah dari kami,” katanya. Betapa kagetnya si tukang kayu. Rasa malu dan menyesal menghinggapi dirinya. Kalo saja ia tahu bahwa rumah yang dibangunnya itu untuk dirinya, pasti bakal dikerahkan segala daya upayanya untuk ngasih yang terbaik. Tapi apa mau dikata, kini ia mesti tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.
Pren, kaya gitulah gambaran kehidupan kita. Terkadang kita bingung, untuk apa hidup ini. Dalam kebingungan, kita lebih milih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang terbaik untuk mengisi hidup. Bahkan untuk urusan ibadah dan ketaatan kepada Allah Swt. pun kita anggap rutinitas. Pada akhir perjalanan kita dibuat kaget saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri. Allah swt. berfirman: Tiap-tiap diri bertangung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. (QS. Al-Mudatsir [74]: 38)
Karenanya, pastikan tujuan hidup kita untuk meraih ridho Allah Swt. seoptimal mungkin. Percantik perjalanan hidup kita dengan aturan hidup Islam. Karena nasib kita di akhirat nanti adalah proyek yang kita kerjakan sendiri selama di dunia muali dari saat ini. Keep on spirit![] (Buletin: BUKAMATA)
Al-Zahrawi, Ahli Bedah Muslim
Banyak peralatan bedah modern menggunakan desain yang sama dengan yang diciptakan oleh ahli bedah Muslim abad ke-10 bernama al-Zahrawi. Skapel, gergaji tulang, tang dan gunting kecil untuk operasi mata dan banyak dari 200 ciptaannya digunakan dalam dunia bedah modern. Beliau juga menemukan bahwa catgut (benang untuk menjahit dalam pembedahan yang dibuat dari usus kambing atau hewan lainnya) dapat hancur secara alami (beliau menemukannya ketika melihat monyet peliharaannya memakan dawai kecapinya yang dibuat dari bahan sejenis) dan dapat pula digunakan sebagai kapsul obat-obatan. Di abad ke-13, seorang dokter Muslim bernama Ibn Nafis telah menjabarkan sirkulasi darah, 300 tahun sebelum William Harvey menemukannya. Dokter-dokter Muslim juga menemukan obat bius dari campuran opium dan alkohol dan menciptakan jarum berongga untuk menyedot katarak dari mata, suatu teknik yang masih digunakan hingga sekarang.
Banyak peralatan bedah modern menggunakan desain yang sama dengan yang diciptakan oleh ahli bedah Muslim abad ke-10 bernama al-Zahrawi. Skapel, gergaji tulang, tang dan gunting kecil untuk operasi mata dan banyak dari 200 ciptaannya digunakan dalam dunia bedah modern. Beliau juga menemukan bahwa catgut (benang untuk menjahit dalam pembedahan yang dibuat dari usus kambing atau hewan lainnya) dapat hancur secara alami (beliau menemukannya ketika melihat monyet peliharaannya memakan dawai kecapinya yang dibuat dari bahan sejenis) dan dapat pula digunakan sebagai kapsul obat-obatan. Di abad ke-13, seorang dokter Muslim bernama Ibn Nafis telah menjabarkan sirkulasi darah, 300 tahun sebelum William Harvey menemukannya. Dokter-dokter Muslim juga menemukan obat bius dari campuran opium dan alkohol dan menciptakan jarum berongga untuk menyedot katarak dari mata, suatu teknik yang masih digunakan hingga sekarang.
“Ya gue dapat lima,” Eri setengah kagak percaya ngeliat hasil ulangan kimia yang dibagikan Pak Rojak guru kimia yang akrab dipanggil Pak Roy. Nggak percaya kok bisa lima. Biasanya kan… tiga dan empat. Hi..hi..hi… Ye, orang lagi sutras diketawain, itu sama saja berbahagia di atas penderitaan orang lain. Oke deh, kamu-kamu jangan ngetawain si Eri yang ulangan kiamianya jeblok.
“Dapat berapa lu, Ri?” Dudung teman sebangkunya ngelirik kertas ulangan Eri sambil sigap negerebut kertas ulangan itu. Werr! Kertas ulangan itu hinggap di tangan Dudung. Sebentar aja uda kedengeran ketawa ngakakaknya yang garing.
“Pantas aja lu dapat segini, jawabannya kagak nyambung ama pertanyaanya. Eri, kapan sih elu mau belajar dari pengalaman,” kata Dudung sambil geleng-geleng kepala. Taela, sok tua banget nih anak. Eri buru-buru ngerebut lagi rahasia negara itu dari tangan Dudung.
“Emang elu dapat berapa?”
“Ya, sedikit lebih baik dari ulangan kemarin,” kata Dudung sok diplomatis.
“Berapa? Tiga? Empat?”
“Hih, tega lu nuduh gue dapat nilai sekecil itu,” Dudung mendengus.
“Trus, berapa?”
Dudung nggak ngejawab tapi ngeluarin kertas ulangannya yang dibagiin tadi. Pelan-pelan, didramatisir persis film misteri.
“Nih!” katanya rada bangga. Enam! Saudara-saudara.
“Baru dapat enam lu udah nyombong gini, kalo dapat sembilan boleh lu pamer ama gue,” balas Eri kesel.
“Eh, ini tandanya gue syukur nikmat tahu. Dapat enam buat gue udah prestasi tersendiri. Baru lho gue dapat nilai enam dari sepuluh kali ulangan,” Dudung nggak mau kalah. Alamak, jadi ini toh prestasi terbaik si Dudung. Dapat nilai enam dari sepuluh kali ulangan. Sekolah ngapain aja, Dung? Cuma nyimpen pantat di bangku?
“Bukannya nggak bisa gue dapat nilai sembilan, Cuma gue kan solider ama temen. Nanti kalu gue sering dapat nilai bagus, elu kagak mau nolongin temen. Iya nggak, Ri?” ngaconya kumat. Jeblok mah jeblok aja. Itu tandanya kagak serius belajar, nggak usah pake alasan solider segala. Dasar otak politisi.
Eri cengar-cengir denger omongan temen sebangkunya. Ajaib betul si Dudung ini. Sejak kenal dari kelas satu sampai kelas dua, Dudung emang menunujukkan kalau ia seolah berasal dari dunia lain (makhluk halus kali!). Coba, waktu anak-anak lain ke sekolah pake tas ransel keren, eh si Dudung malah pake kantong plastik item gede. Kayak orang abis belanja di pasar becek.
“Wah, elu semua ketinggalan jaman. Justru ini gaya hidup post-modern. Nah, elu-elu itu yang ketinggalan jaman, gue justru yang maju karena gue pake tas yang disposable,” katanya enteng. Tahu disposable? Ya mirip-mirip ama Mission Impossible deh. Eh, besoknya ia malah pakai tas ransel sama kantong plastik warna merah. Gede juga kayak kemarin. Sekali pakai juga?
“Enggak, tadi sebelum berangkat ke sekolah mami gue nitip tolong beliin bawang daun ama oncom merah di pasar. Ya, kepaksa gue bawa ke sekolah. Buat masak entar malem,” jawabnya ngenes. Ye, dikirain gaya baru lagi.
Easy going, gitu kira-kira penilaian Eri pada sobat sebangkunya ini. Nggak kenal gengsi. Dudung orangnya paling enak dibawa kemana saja. Disuruh bawa beras sekarung juga mau. He…he…he. Istilah sekarang, Dudung orang kosmopolitan. Nggak sok gengsi kayak si Adolf anak Jerman yang ogah naik bajaj dengan alasan trauma. Katanya abis naik bajaj badannya jadi meriang gara-gara goyangan bajaj. Juga nggak norak kayak si Atun yang pernah masuk laboratorium komputer praktik Excel mesti pake jas lab segala. Emangnya mo ngejinakkin virus SARS.
Tapi kalau soal belajar Dudung jangan diharapkan. Kagak bakalan bisa. Nilainya selalu pas-pasan. Kalau nggak enam ya lima koma enam. Sampai-sampi wali kelasnya pernah bilang, “Coba Dudung kamu jangan terlalu berlebihan mempraktikan gaya hidup sederna ya.” Tapi Dudung nggak berubah.
*****
“Elu kayaknya nggak sehat, Ri?” Tanya Dudung sambil nyomot sebiji tahuh GPK alias tahu brontak. Eri ngegeser dikit duduknya di bangku kayu panjang kantin sekolah.
“Nggak, gue baik-baik aja,” kata Eri.
“Nggak usah pake ngebokis deh. Setelah kita hidup bersama selama dua tahun di satu bangku, gue apal segala kebiasaan elu,” kata Dudung sok mesra ala bencong ngerayu pelanggan. Iiiih jijay. Belum sempat Eri ngejawab Dudung udah nyamber lagi, “Kenape? Anak ayam piaraan lu kena SARS? Belum punya pilihan parpol buat pemilu? Atau…dikau lupa pake celdal?”
Eri mendelik, payah nih anak. Yang disewotin malah cekikan sampai batuk-batuk keselek. Hueks!
“Gue lagi jatuh cinta,” akhirnya. Datar dan dingin kayak es batu. Dudung langsung diem. Ini urusan serius. Jatuh cinta itu sama dengan pemilu. Salah pilih sakit hati. Dudung berdeha,. Berempati ama temennya.
“Sama siapa, Ri?” dia jadi ikutan serius. Eri menatap wajah kawannya.
“Bukan sama aku, kan?” Tanya Dudung. Eri langsung manyun.
“Sama Ita.”
“Ooo.”
Itu, temen sekelas mereka. Putih, tinggi, gaul, wangi dan paling mengerikan… itu adalah peraih scudetto kelas.
“Jatuh cinta hak setiap orang, Ri. Tapi…” kata Dudung serius.
“Tapi kenapa?” Eri penasaran.
“Tapi tolong kasihani orang yang elu cintai,” jawab Dudung ngikik.
“Eh, maksud lu gua nggak selevel ama Ita?” Eri kesel.
“Sebaliknya, Ita itu yang nggak selevel ama elu,” Yee, sama aja bo’onk!
“Elu bener, gue emang belum selevel ama Ita, tapi gue serius. Seratus persen serius. Itu cinta pertama gue. Untuk itu …”
“What?” gantian Dudung yang penasaran.
“Gue mesti bisa narik perhatian Ita. Gue mesti unjuk diri kalo gue juga selevel sama Ita,” omongan Eri mantap banget mirip jurkam partai gurem.
“Pokoknya gue kudu rajin belajar en ngalahin prestasi belajarnya Ita.”
Lho, kok gitu ceritanya?
“Ri, bukanya gue mau matahin semangat temen. Masak sih elu giat belajar cuma untuk nguber cewek. Sorry, Ri, nggak pantes,” Dudung ngungkapin pendapatnya.
“Kalo gitu untuk apa?” Eri agak nafsu. Dudung nundukkin kepala.
“Karena kita belajar sebagai kewajiban. Bukan untuk nilai di kertas ulangan, juga bukan untuk orang lain,” jawab Dudung sambil menatap ubin kantin yang dekil.
“Itu juga kata guru ngaji gue, tapi emang bener juga sih. Masa belajar untuk orang lain apalagi untuk melet cewek?” tambahnya.
“Pantes ulangan elu jelek mulu,” potong Eri masih nafsu.
“Yah, itu sih nggak ada hubungannya. Gua dapat nilai jelek karena gue kurang belajar. Elu tahu kan kenapa gue kurang belajar?”
Dua-duanya diam. Eri emang tahu betul kalo Dudung kurang belajar, soalnya tiap malem ia harus bantuin emaknya bikin kue dan subuh ia kudu nongkrong di pasar ngejualin kue-kue made in emaknya itu. Itu juga sebabnya kalo masuk kelas Dudung suka bau pasar. Malah kadang-kadang ada potongan ikan asin yang kececer di tas si Dudung. Kalo nggak dagang kue udah lama Dudung drop out dari sekolah. Inilah sekolah di alam Kapitalis semuanya serba duit. Cuma orang kaya aja yang berhak pinter di Negara Kapitalis.
“Tapi semua terserah gue kan? Sekarang gue lagi cinta berat sama Ita. Cuma ada satu cara untuk ngedeketin si Ita, gue mesti belajar lebih giat, biar dia tahu kalo gue emang sekelas untuk jadi cowoknya,” kata Eri sambil bangkit dari bangku kayu dan ngeloyor pergi ke kelas. Nggak mau denger lagi interupsi dari sobatnya.
“Ri, tunggu!” panggil Dudung.
“Ini urusan pribadi gua, elu jangan ikut campur!”kata Eri sambil terus jalan.
“Ri, wooy, tunggu!” Dudung mulai tereak. Baru Eri berhenti sambil pasang muka kesel.
“Elu kagak ngerti juga, hah!” kata Eri nafsu.
“Eh bukan soal yang tadi, kata ibu kantin elu makan bakso belum bayar,” tereak Dudung nagsih penjelasan.
“@*+*?!” Eri langsung pucat apalagi diliatin anak-anak cewek sekantin. Gubrak!
****
Bener aja, Eri jadi getol banget belajar. Berangkat pagi-pagi dari rumah, dan pulang belakangan karena sibuk diskusi dengan anak-anak klub belajar. Selain biar makin mateng pikirannya (buah papaya kali pake mateng!) juga karena disitu ada Ita anak cewek yang diincernya. Jadi, makin klop aja! Tasnya juga makin penuh. Semua text book dibawa dari rumah untuk melengkapi LKS dari sekolah. Malah Eri juga bawa alat peraga dari rumah. Kemarin dia malah mengusulkan supaya tiap siswa bawa papan tulis sendiri ke sekolah. Hi..hi..hi sekolahnya dibakar GAM, mas?
Dudung cuma geleng-geleng kepala ngeliat kelakuan sohibnya itu. Ya, meski sekarang mereka duduk terpisah, tapi Dudung tetap tidak melupakan hubungan persahabatan dengan Eri. Siapa tahu nanti-nanti Dudung tetap bisa nyapa, ngasih salam, tapi Eri cool-cool aja. Pernah Dudung lewat ngasih salam tapi Eri lagi sibuk ngirim SMS ke Ita. Ya, Eri sudah blinded by love.
Tapi Dudung nggak dendam. Malah ia selalu ngedoain Eri supaya nggak kejerumus dalam perbuatan nggak bener, pacaran. Juga suapaya niat belajarnya Eri ikhlas bukan untuk narik perhatian Ita. Ia yakin Eri udah tahu masalah itu haram, malah dulu Dudung tahu masalah itu kepergok lagi ngobrol berdua bareng si mbok penjual jamu di pasar. Besoknya Eri ngasih tahu soal pacaran dan aturan-aturan hubungan dengan lawan jenis. Baru deh Dudung ngeh. Tapi sekarang Eri yang berbuat begitu, bisa apa Dudung?
****
Hari ini ujian semesteran dimulai. Seperti biasa tampang anak-anak jadi tegang kayak lagi nonton film Holloween Resurrection. Dudung juga tegang berkali-kali garuk kepala yang nggak gatal. Beberapa anak mulai kasak-kusuk manfaatin guru pengawas yang lengah. Pokoknya meleng dikit contekan jalan. He… he… he.. contekan will never dies, khususnya buat anak-anak yang males belajar. Untung Dudung nggak ikut-ikutan. Ia lebih milih pasrah dengan belajar sebisa-bisanya. Daripada nilai enam hasil nyontek lebih baik nilai sembilan hasil sendiri, gitu prinsip Dudung.
Tapi itu nggak berlangsung lama karena tiba-tiba Pak Roy masuk ke kelas.
“Assalamu’alaikum anak-anak,” suara khasnya bergema di kelas itu.
“Wa’alaikum salam,” jawab anak-anak.
“Anak-anak Bapak ingin agar setiap ulangan berjalan dengan lancar tanpa kecurangan. Untuk menjaga agar ulangan ini berjalan dengan fair dan sportif, maka pihak sekolah akan melakukan razia contekan. Bagi siswa yang ketahuan membawa contekan akan dianggap tidak pernah mengikuti ulangan,” kata Pak Roy. Kontan anak-anak blingsatan. Para contekers pontang-panting mengamankan dokumen rahasia mereka masing-masing.
“Nah, daripada Bapak merazia kertas contekan kalian lebih baik kalian menyerahkan sendiri kepada Bapak sekarang juga, kalian masih dikasih nilai tiga puluh. Tapi kalau tidak menyerahkan dan ketahuan mencontek dianggap tidak pernah mengikuti ulangan sama sekali dan tidak bisa mengikuti ujian remedial,” ancam Pak Roy tanpa basa basi.
Ancam itu ampuh. Sebagian anak udah mulai pucat, ada yang gelisah, ada yang keringetan, ada juga yang takut sampai terkentut-kentut. Satu persatu anak-anak yang membawa contekan maju ke depan menyerahkannya pada Pak Roy. Sekejap saja meja Pak Roy udah penuh dengan gulungan kertas. Malah ada cowok yang nyerahkan kaos dalemnya karena ternyata contekannya dikopi di kaos dalemnya.
Dan terakhir seorang anak cowok berjalan gontai dengan kepala nunduk nyerahkan segulungan kertas. Anak itu adalah Eri. Giliran Dudung yang takjub, kok bisa Eri nyontek. Oala saking ngebetnya sama Ita sampe bela-belain nyontek. Dudung cuma bisa sedih ngeliat temannya.
*****
“Assalamu’alaikum,”
“Wa’alaikum salam,” Dudung nyegat Eri di gang pinggir sekolah supaya bisa pulang bareng.
“Gue turut bela sungkawa, Ri,” kata Dudung pelan.
“Nggak apa-apa, Dung. Gue yang salah, ulangan kok nyontek, apalagi untuk bela-belain
cewek. Gue juga nyesel,” jawab Eri pelan.
“Gue juga salah, mestinya gue ngingetin elu soal haramnya pacaran supaya elu nggak kejerumus kayak begini,” kata Dudung.
“Nggak apa-apa. Gue juga mestinya denger nasihat elu dari dulu.”
Tiba-tiba ponsel Eri bunyi. Ada SMS. Itu dari Ita.
Kagak usah belagu jujur kalo ulangan.
Bikin susah diri sendiri.
Eri nutup pesan singkat itu. Alhamdulillah. Ternyata Allah ngasih tahu sesuatu yang nggak ia tahu.
“Dari siapa, Ri?” Tanya Dudung.
“Nggak penting. Tapi yang penting gua makin yakin kalo kita harus jadi orang yang bener, ngikutin apa kata Islam,” jawab Eri mantap. Ya, eri baru sadar kalo ternyata banyak orang suka menertawakan kejujuran dan kebaikan. Kita seringkali nggak tahu siapa mereka kecuali setelah ada kejadian yang menimpa kita. (PREMATA, Edisi 14 thn VIII 1-31 Juli’03)
“Dapat berapa lu, Ri?” Dudung teman sebangkunya ngelirik kertas ulangan Eri sambil sigap negerebut kertas ulangan itu. Werr! Kertas ulangan itu hinggap di tangan Dudung. Sebentar aja uda kedengeran ketawa ngakakaknya yang garing.
“Pantas aja lu dapat segini, jawabannya kagak nyambung ama pertanyaanya. Eri, kapan sih elu mau belajar dari pengalaman,” kata Dudung sambil geleng-geleng kepala. Taela, sok tua banget nih anak. Eri buru-buru ngerebut lagi rahasia negara itu dari tangan Dudung.
“Emang elu dapat berapa?”
“Ya, sedikit lebih baik dari ulangan kemarin,” kata Dudung sok diplomatis.
“Berapa? Tiga? Empat?”
“Hih, tega lu nuduh gue dapat nilai sekecil itu,” Dudung mendengus.
“Trus, berapa?”
Dudung nggak ngejawab tapi ngeluarin kertas ulangannya yang dibagiin tadi. Pelan-pelan, didramatisir persis film misteri.
“Nih!” katanya rada bangga. Enam! Saudara-saudara.
“Baru dapat enam lu udah nyombong gini, kalo dapat sembilan boleh lu pamer ama gue,” balas Eri kesel.
“Eh, ini tandanya gue syukur nikmat tahu. Dapat enam buat gue udah prestasi tersendiri. Baru lho gue dapat nilai enam dari sepuluh kali ulangan,” Dudung nggak mau kalah. Alamak, jadi ini toh prestasi terbaik si Dudung. Dapat nilai enam dari sepuluh kali ulangan. Sekolah ngapain aja, Dung? Cuma nyimpen pantat di bangku?
“Bukannya nggak bisa gue dapat nilai sembilan, Cuma gue kan solider ama temen. Nanti kalu gue sering dapat nilai bagus, elu kagak mau nolongin temen. Iya nggak, Ri?” ngaconya kumat. Jeblok mah jeblok aja. Itu tandanya kagak serius belajar, nggak usah pake alasan solider segala. Dasar otak politisi.
Eri cengar-cengir denger omongan temen sebangkunya. Ajaib betul si Dudung ini. Sejak kenal dari kelas satu sampai kelas dua, Dudung emang menunujukkan kalau ia seolah berasal dari dunia lain (makhluk halus kali!). Coba, waktu anak-anak lain ke sekolah pake tas ransel keren, eh si Dudung malah pake kantong plastik item gede. Kayak orang abis belanja di pasar becek.
“Wah, elu semua ketinggalan jaman. Justru ini gaya hidup post-modern. Nah, elu-elu itu yang ketinggalan jaman, gue justru yang maju karena gue pake tas yang disposable,” katanya enteng. Tahu disposable? Ya mirip-mirip ama Mission Impossible deh. Eh, besoknya ia malah pakai tas ransel sama kantong plastik warna merah. Gede juga kayak kemarin. Sekali pakai juga?
“Enggak, tadi sebelum berangkat ke sekolah mami gue nitip tolong beliin bawang daun ama oncom merah di pasar. Ya, kepaksa gue bawa ke sekolah. Buat masak entar malem,” jawabnya ngenes. Ye, dikirain gaya baru lagi.
Easy going, gitu kira-kira penilaian Eri pada sobat sebangkunya ini. Nggak kenal gengsi. Dudung orangnya paling enak dibawa kemana saja. Disuruh bawa beras sekarung juga mau. He…he…he. Istilah sekarang, Dudung orang kosmopolitan. Nggak sok gengsi kayak si Adolf anak Jerman yang ogah naik bajaj dengan alasan trauma. Katanya abis naik bajaj badannya jadi meriang gara-gara goyangan bajaj. Juga nggak norak kayak si Atun yang pernah masuk laboratorium komputer praktik Excel mesti pake jas lab segala. Emangnya mo ngejinakkin virus SARS.
Tapi kalau soal belajar Dudung jangan diharapkan. Kagak bakalan bisa. Nilainya selalu pas-pasan. Kalau nggak enam ya lima koma enam. Sampai-sampi wali kelasnya pernah bilang, “Coba Dudung kamu jangan terlalu berlebihan mempraktikan gaya hidup sederna ya.” Tapi Dudung nggak berubah.
*****
“Elu kayaknya nggak sehat, Ri?” Tanya Dudung sambil nyomot sebiji tahuh GPK alias tahu brontak. Eri ngegeser dikit duduknya di bangku kayu panjang kantin sekolah.
“Nggak, gue baik-baik aja,” kata Eri.
“Nggak usah pake ngebokis deh. Setelah kita hidup bersama selama dua tahun di satu bangku, gue apal segala kebiasaan elu,” kata Dudung sok mesra ala bencong ngerayu pelanggan. Iiiih jijay. Belum sempat Eri ngejawab Dudung udah nyamber lagi, “Kenape? Anak ayam piaraan lu kena SARS? Belum punya pilihan parpol buat pemilu? Atau…dikau lupa pake celdal?”
Eri mendelik, payah nih anak. Yang disewotin malah cekikan sampai batuk-batuk keselek. Hueks!
“Gue lagi jatuh cinta,” akhirnya. Datar dan dingin kayak es batu. Dudung langsung diem. Ini urusan serius. Jatuh cinta itu sama dengan pemilu. Salah pilih sakit hati. Dudung berdeha,. Berempati ama temennya.
“Sama siapa, Ri?” dia jadi ikutan serius. Eri menatap wajah kawannya.
“Bukan sama aku, kan?” Tanya Dudung. Eri langsung manyun.
“Sama Ita.”
“Ooo.”
Itu, temen sekelas mereka. Putih, tinggi, gaul, wangi dan paling mengerikan… itu adalah peraih scudetto kelas.
“Jatuh cinta hak setiap orang, Ri. Tapi…” kata Dudung serius.
“Tapi kenapa?” Eri penasaran.
“Tapi tolong kasihani orang yang elu cintai,” jawab Dudung ngikik.
“Eh, maksud lu gua nggak selevel ama Ita?” Eri kesel.
“Sebaliknya, Ita itu yang nggak selevel ama elu,” Yee, sama aja bo’onk!
“Elu bener, gue emang belum selevel ama Ita, tapi gue serius. Seratus persen serius. Itu cinta pertama gue. Untuk itu …”
“What?” gantian Dudung yang penasaran.
“Gue mesti bisa narik perhatian Ita. Gue mesti unjuk diri kalo gue juga selevel sama Ita,” omongan Eri mantap banget mirip jurkam partai gurem.
“Pokoknya gue kudu rajin belajar en ngalahin prestasi belajarnya Ita.”
Lho, kok gitu ceritanya?
“Ri, bukanya gue mau matahin semangat temen. Masak sih elu giat belajar cuma untuk nguber cewek. Sorry, Ri, nggak pantes,” Dudung ngungkapin pendapatnya.
“Kalo gitu untuk apa?” Eri agak nafsu. Dudung nundukkin kepala.
“Karena kita belajar sebagai kewajiban. Bukan untuk nilai di kertas ulangan, juga bukan untuk orang lain,” jawab Dudung sambil menatap ubin kantin yang dekil.
“Itu juga kata guru ngaji gue, tapi emang bener juga sih. Masa belajar untuk orang lain apalagi untuk melet cewek?” tambahnya.
“Pantes ulangan elu jelek mulu,” potong Eri masih nafsu.
“Yah, itu sih nggak ada hubungannya. Gua dapat nilai jelek karena gue kurang belajar. Elu tahu kan kenapa gue kurang belajar?”
Dua-duanya diam. Eri emang tahu betul kalo Dudung kurang belajar, soalnya tiap malem ia harus bantuin emaknya bikin kue dan subuh ia kudu nongkrong di pasar ngejualin kue-kue made in emaknya itu. Itu juga sebabnya kalo masuk kelas Dudung suka bau pasar. Malah kadang-kadang ada potongan ikan asin yang kececer di tas si Dudung. Kalo nggak dagang kue udah lama Dudung drop out dari sekolah. Inilah sekolah di alam Kapitalis semuanya serba duit. Cuma orang kaya aja yang berhak pinter di Negara Kapitalis.
“Tapi semua terserah gue kan? Sekarang gue lagi cinta berat sama Ita. Cuma ada satu cara untuk ngedeketin si Ita, gue mesti belajar lebih giat, biar dia tahu kalo gue emang sekelas untuk jadi cowoknya,” kata Eri sambil bangkit dari bangku kayu dan ngeloyor pergi ke kelas. Nggak mau denger lagi interupsi dari sobatnya.
“Ri, tunggu!” panggil Dudung.
“Ini urusan pribadi gua, elu jangan ikut campur!”kata Eri sambil terus jalan.
“Ri, wooy, tunggu!” Dudung mulai tereak. Baru Eri berhenti sambil pasang muka kesel.
“Elu kagak ngerti juga, hah!” kata Eri nafsu.
“Eh bukan soal yang tadi, kata ibu kantin elu makan bakso belum bayar,” tereak Dudung nagsih penjelasan.
“@*+*?!” Eri langsung pucat apalagi diliatin anak-anak cewek sekantin. Gubrak!
****
Bener aja, Eri jadi getol banget belajar. Berangkat pagi-pagi dari rumah, dan pulang belakangan karena sibuk diskusi dengan anak-anak klub belajar. Selain biar makin mateng pikirannya (buah papaya kali pake mateng!) juga karena disitu ada Ita anak cewek yang diincernya. Jadi, makin klop aja! Tasnya juga makin penuh. Semua text book dibawa dari rumah untuk melengkapi LKS dari sekolah. Malah Eri juga bawa alat peraga dari rumah. Kemarin dia malah mengusulkan supaya tiap siswa bawa papan tulis sendiri ke sekolah. Hi..hi..hi sekolahnya dibakar GAM, mas?
Dudung cuma geleng-geleng kepala ngeliat kelakuan sohibnya itu. Ya, meski sekarang mereka duduk terpisah, tapi Dudung tetap tidak melupakan hubungan persahabatan dengan Eri. Siapa tahu nanti-nanti Dudung tetap bisa nyapa, ngasih salam, tapi Eri cool-cool aja. Pernah Dudung lewat ngasih salam tapi Eri lagi sibuk ngirim SMS ke Ita. Ya, Eri sudah blinded by love.
Tapi Dudung nggak dendam. Malah ia selalu ngedoain Eri supaya nggak kejerumus dalam perbuatan nggak bener, pacaran. Juga suapaya niat belajarnya Eri ikhlas bukan untuk narik perhatian Ita. Ia yakin Eri udah tahu masalah itu haram, malah dulu Dudung tahu masalah itu kepergok lagi ngobrol berdua bareng si mbok penjual jamu di pasar. Besoknya Eri ngasih tahu soal pacaran dan aturan-aturan hubungan dengan lawan jenis. Baru deh Dudung ngeh. Tapi sekarang Eri yang berbuat begitu, bisa apa Dudung?
****
Hari ini ujian semesteran dimulai. Seperti biasa tampang anak-anak jadi tegang kayak lagi nonton film Holloween Resurrection. Dudung juga tegang berkali-kali garuk kepala yang nggak gatal. Beberapa anak mulai kasak-kusuk manfaatin guru pengawas yang lengah. Pokoknya meleng dikit contekan jalan. He… he… he.. contekan will never dies, khususnya buat anak-anak yang males belajar. Untung Dudung nggak ikut-ikutan. Ia lebih milih pasrah dengan belajar sebisa-bisanya. Daripada nilai enam hasil nyontek lebih baik nilai sembilan hasil sendiri, gitu prinsip Dudung.
Tapi itu nggak berlangsung lama karena tiba-tiba Pak Roy masuk ke kelas.
“Assalamu’alaikum anak-anak,” suara khasnya bergema di kelas itu.
“Wa’alaikum salam,” jawab anak-anak.
“Anak-anak Bapak ingin agar setiap ulangan berjalan dengan lancar tanpa kecurangan. Untuk menjaga agar ulangan ini berjalan dengan fair dan sportif, maka pihak sekolah akan melakukan razia contekan. Bagi siswa yang ketahuan membawa contekan akan dianggap tidak pernah mengikuti ulangan,” kata Pak Roy. Kontan anak-anak blingsatan. Para contekers pontang-panting mengamankan dokumen rahasia mereka masing-masing.
“Nah, daripada Bapak merazia kertas contekan kalian lebih baik kalian menyerahkan sendiri kepada Bapak sekarang juga, kalian masih dikasih nilai tiga puluh. Tapi kalau tidak menyerahkan dan ketahuan mencontek dianggap tidak pernah mengikuti ulangan sama sekali dan tidak bisa mengikuti ujian remedial,” ancam Pak Roy tanpa basa basi.
Ancam itu ampuh. Sebagian anak udah mulai pucat, ada yang gelisah, ada yang keringetan, ada juga yang takut sampai terkentut-kentut. Satu persatu anak-anak yang membawa contekan maju ke depan menyerahkannya pada Pak Roy. Sekejap saja meja Pak Roy udah penuh dengan gulungan kertas. Malah ada cowok yang nyerahkan kaos dalemnya karena ternyata contekannya dikopi di kaos dalemnya.
Dan terakhir seorang anak cowok berjalan gontai dengan kepala nunduk nyerahkan segulungan kertas. Anak itu adalah Eri. Giliran Dudung yang takjub, kok bisa Eri nyontek. Oala saking ngebetnya sama Ita sampe bela-belain nyontek. Dudung cuma bisa sedih ngeliat temannya.
*****
“Assalamu’alaikum,”
“Wa’alaikum salam,” Dudung nyegat Eri di gang pinggir sekolah supaya bisa pulang bareng.
“Gue turut bela sungkawa, Ri,” kata Dudung pelan.
“Nggak apa-apa, Dung. Gue yang salah, ulangan kok nyontek, apalagi untuk bela-belain
cewek. Gue juga nyesel,” jawab Eri pelan.
“Gue juga salah, mestinya gue ngingetin elu soal haramnya pacaran supaya elu nggak kejerumus kayak begini,” kata Dudung.
“Nggak apa-apa. Gue juga mestinya denger nasihat elu dari dulu.”
Tiba-tiba ponsel Eri bunyi. Ada SMS. Itu dari Ita.
Kagak usah belagu jujur kalo ulangan.
Bikin susah diri sendiri.
Eri nutup pesan singkat itu. Alhamdulillah. Ternyata Allah ngasih tahu sesuatu yang nggak ia tahu.
“Dari siapa, Ri?” Tanya Dudung.
“Nggak penting. Tapi yang penting gua makin yakin kalo kita harus jadi orang yang bener, ngikutin apa kata Islam,” jawab Eri mantap. Ya, eri baru sadar kalo ternyata banyak orang suka menertawakan kejujuran dan kebaikan. Kita seringkali nggak tahu siapa mereka kecuali setelah ada kejadian yang menimpa kita. (PREMATA, Edisi 14 thn VIII 1-31 Juli’03)